Dalam waktu sesingkat-singkatnya, dan tempo secepat-cepatnya hahahaha.
Hanya sehari semalam loh ya, percaya atau tidak, memang gak cukup waktu sesingkat itu untuk mengunjungi tempat saya pernah bulan madu bersama suami tercinta.
Tapi yang namanya tugas liputan tak bisa ditolak. Saya berangkat!
Dan ternyata, saya mendapati bahwa, ternyata pola pikir saya ketika akan liputan (yang harus menginap) ketika saya masih single dan sekarang sudah punya batita ternyata berbeda! Hahaaa.
Dulu satu tas saja cukup untuk menginap semalam. Dulu juga tak terlalu repot dengan barang bawaan. Yang penting perlengkapan liputan dan perlengkapan pribadi sudah masuk tas.
Sedangkan sekarang, yang ada dalam benak saya adalah: bagaimana caranya memerah ASI dan menyimpan ASIP saya ketika di perjalanan.
Sepanjang malam saya kepikiran hal itu. Beberapa kali saya cek tas travelling, memastikan barang2 ini tak tertinggal:
- Pompa ASI
- Plastik ASIP
- Ice gel
- Tas ASIP
- Breast pad
- Saputangan atau lap handuk kecil
Semua pertanyaan-pertanyaan yang menari-nari di pikiran saya itu akhirnya terjawab sudah keesokan harinya.
Di bandara, saya bertemu dengan Mba Sandra, dari Citilink, maskapai penerbangan yang mengundang saya ke Lombok bersama teman2 wartawan lainnya.
Kepada perempuan muda belia ini saya sampaikan bahwa saya seorang ibu menyusui.
Dia terkejut! Heran! Takjub! Hahaaa. Mungkin dia membatin: berani2nya masih nyusuin batita ikut liputan ke luar kota :))
Dia lalu merangkul saya dan menanyakan: bawa pompa ASI? Bawa ice gel? Kalau nanti mba harus memompa ASI beritahu saya ya, kita tungguin kok.
Kepala saya serasa diguyur air es! *nggak lebay*
Asli, saya senang sekaligus lega. Karena ada orang yang proASI di dalam rombongan besar ini. Rombongan wartawan pulak, yang biasa mengerjakansesuatu serba cepat dan gak mau menunggu2 orang dalam waktu lama.
Jadilah penerbangan dari Jakarta ke Surabaya (untuk selanjutnya ke Lombok) saya lalui dengan nyaman. Saya bisa memompa ASI dengan tenang dan tidak takut diburu2.
Mba Sandra juga sangat proaktif menghampiri saya dan menanyakan apakah saya sudah cukup nyaman. Dia bercita-cita kelak akan memberikan ASI eksklusif untuk buah hatinya. Amiin. Mudah2an doanya terkabul ya Mba.
Di Surabaya, saat rombongan kami transit, saya bergegas menuju nursing room Bandara Internasional Juanda.
Waaaw, saya terkagum2 melihat ruangan ini. Bersih, wangi, dan lengkap fasilitasnya.
Nah, bagus ya tempatnya? Di dindingnya ada poster2 dari AIMI-ASI. Tentang cara menyusui, cara memerah ASI, dll.
Tempat untuk mengganti popok, tempat sampah dan tempat mencuci tangan juga bersih dan rapi. Saat membuka pintu masuk, tercium bau wangi parfum ruangan. Ini nih namanya nursery room yang keren! hahaha. Thanks ya Angkasa Pura sebagai pengelola Airport Juanda hihihi
Di tempat duduk ini aku menyandarkan punggung sambil pumping hehe. Nyamaan. Selesai pumping, masukkan ASIP ke plastik dan disimpan di tas. Stlh itu, siap terbang ke Lombok. Horeeee!